INDONESIAN younger POPULARITY

Tuesday, March 9, 2010



"BANJIR DI PULOGADUNG"


Bab I
Pendahuluan

1.A Latar Belakang

Indonesia negeri yang berlimpah ruah sumber dayanya. Dalam sumberdaya ini hal yang paling menonjol yang terdapat dari Indonesia negeri kita tercinta ini yaitu lnegara yang terluas sumber alamnya yaitu dalam segi hutan. Haln ini telah dibuktikan noleh sumber penelitian dunia, sebutn contophnya WHO atau badan organisasi internasional lainnya yang tersebar. PBB ( Perserikatan Bangsa – Bangsa ) salah satu organisasi dunia yang memberikan penghargaan alam kepada Indonesia, dengan terpilihnya Indonesia sebagai Negara dengan populasi hutan terbersih dan terbesar yang masih ada di dunia. Dengan hal ini Indonesia sudah mengalahkan Negara hijau Berazil. Tidak salah PBB dan organisasi lain seperti Unessco memberikan peredikat hutan Indonesia sebagai paru – paru dunia. Sehingga hutan di Indonesia wajib dipelihara dan dijaga untuk keberlangsungan kehidupan manusia sekarang dan masa depan. 




Tetapi sebagai Negara yang terbesar populasi hutannya, Indonesia juga tidak luput dari masalah.  Sebut saja banjir, masalah ini terus meresahkan masyarakat Indonesia. Semua wilayah di Indonesia tidak luput dari masalah ini. Tidak terkecuali ibu kotanya.  Kota pada dasarnya merupakan desa yang berkembang, dan dalam perkembanganya,terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun sosial budaya masyarakatnya, hingga menjadikan kota lebih dinamis. Kota sering diartikan sebagai keseluruhan unsur-unsur
bangunan, jalan dan sejumlah manusia di suatu tempat tertentu, kesatuan dari keseluruhan
            Dalam makalah ini  saya akan mencoba untuk mengulas permasalahan banjir di daerah tempat saya tinggal. Wilayah ibu kota Negara Indonesia. Saya tinggal dan menetap sudah lama di daerah ini, daerah yang tidak kurang dari kemajuan teknologi dan populasi penduduknya. Banjir di daerah Pulogadung dan sekitarnya Jakarta Timur.

1.B Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang sudah di ulas di atas tadi, pasti akan  muncul pertanyaan mengapa atau kenapa dapat terjadi hal itu di daerah yang katagorinya ekonomi cukup dan sumber daya manusia ( SDM ) yang apaot dikatakan mampu juga.masalah banjir adalah masalah yang meresahkan didaerah ini, karena khususnya daerah ini adalah daerah yang mempunyai jam kerja sibuk dalam keseharian penduduknya. Masalah yang ada menurut saya yaitu…

1.      Padatnya Populasi penduduk di daerah tersebut.
2.      Kurangnya rasa saling menghargai.
3.      Independentsial individual.
4.      Padatnya limbah rumah tangga ( sampah ).
5.      Kurangnya daya serap air hujan.
6.      Macetnya tempat pembuuangan air limbah rumah tangga.
7.      Air kiriman / Banjir kiriman dari bogor

1.C  Perumusan Masalah

Pulogadung dan sekitarnya adalah daerah dimana hampir seluruh penduduknya bekerja aktif dalam kesehariannya. Masalah banjir tentu sangat mengganggu jika terjadi pada jam atau hari sibuk itu.
Dalam makalah ini, saya menekan mencoba mengulas kenapa banjir menjadi hal yang cukup mengkwatirkan masyarakat setempat?

1. Apakah saluran air tidak berfungsi sebaigaimana mestinya?
2. Kenapa banjir didaerah tersebut terus terjadi hingga saat ini?
3. Apa upaya dari masyarakat setempat, pemerinutah daerah dan pusat ?
 
1.D Pembatasan Masalah

Menelisik dan melihat dari pengindentifikasian masalah yang ada, semua mengarah kepada masalah sampah. Malasalah sampah adalah penyebap yang paling mendasar atau masalah utama penyebap terjadinya banjir didaerah ini. Hamper semua masyarakat mengeluhkan masalah sampah yang mendangkalkan kali, sungai, bahkan parit rumah. Bagaimana saya membuat makalah ini agar mempunyai nilai yang bermanfaat dan memberikan pengetahuan apa itu banjir dan dampaknya bagi kehidupan manusia sekarang dan untuk tahun-tahun berikutnya. Karena masih keterbatasan awam sekali manusia tentang bahaya yang di timbulkan oleh sampah menyebapkan banjir yang tidak di ikuti dengan usaha ntuk mencegahnya. Maka saya fokus pada masalah :
            Mengapa sampah menjadi penyebap utama terjadinya banjir di daerah ini?

1.E Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penyusunan Makalah ini yaitu tentang banjir di daerah Pulogadung dan sekitarnya ini dimaksudkan agar kita semua mengetahui tahu apa itu Bencana banjir yang sedang terus terjadi samapai dengan saat ini?dan mungkin mengetahui apa yang menjadi penyebab utamanya. dan tindakan apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir tersebut. Serta memberikan sedikit pengetahuan tentang bahaya sampah jika buang pada tempatnya’ pada saya khususnya dan pada masyarakat umumnya.  

1.F Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pemanasan Global  
ini adalah
Ø Menambah pengetahuan tentang pemanasan banjir.
Ø Mengetahui penyebab terjadinya banjir di daerah Pulogadung dan sekitarnya.
Ø Menekankan bahwa sebagai makhluk hidup sewokyanya bisa lebih memperhatikan lingkungan hidup sekitar.
Ø Dapat memberikan penjelasan bagaimana cara pencegahannya.


Bab II
Pembahasan

II A. Tentang Banjir

Tanah mempunyai kemampuan tertentu untuk menyerap dan menyimpan air. Kemampuan ini tergantung tekstur, struktur, kandungan bahan organik, ketebalan dan kepadatan solum tanah, serta keadaan vegetasi pada tanah tersebut. Bila jumlah air yang datang lebih besar dari kemampuan tanah menyerap air dan tidak ada jalur untuk air tersebut bergerak ke tempat lain, maka air yang tidak terserap akan menggenangi tanah tersebut. Bila jumlah air yang datang lebih besar dari kemampuan tanah menyerap air dan tidak ada jalur untuk air tersebut bergerak ke tempat lain, maka air yang tidak terserap akan menggenangi tanah tersebut. Kalau air yang tidak terserap tersebut mengalir ke tempat lain, disebut aliran permukaan (run off). Bila aliran permukaan ini jumlahnya besar dan bergerak cepat, daya rusaknya besar terhadap lahan yang dilaluinya. Air aliran permukaan secara alami akan berkumpul dan menggenangi tempat yang lebih rendah yaitu danau dan rawa atau masuk ke sungai dan terus mengalir ke laut. Selama kelebihan air tertampung oleh danau, rawa dan sungai, banjir tidak terjadi. Bila jumlah air yang masuk ke sungai lebih besar daripada air yang keluar ke laut, maka air akan meluap, menggenangi lahan di sekitar sungai, danau dan rawa tersebut. Genangan, luapan dan aliran permukaan yang cukup besar disebut banjir.




     kemampuan tanah terhadap resapannya; berbeda dengan penggunaan tanah di perkotaan, karena padatnya bangunan pancang dan beton, hingga menyebabkan pengaturan air secara lamiah relatif terganggu dan dicirikan oleh besaran laju limpasan air, bahka karena kurang mampunya daya tampung aliran (saluran drainase dan bandan sungai), sering menyebabkan
     genangan (banjir).


II B. Penyebab terjadinya banjir di daerah Pulogadung dan sekitarnya

Menurut sumber data yang ada dengan metode wawancara dan obserfasi langsung, banjir di daerah ini dapat terjadi dikarena oleh berbagai penyebab. Penyebab yang dapat menimbulkan banjir di daerah ini terdiri dari dua aliran. Dua aliran tersebut adalah Penyebab yang alirannya dari kesalahan alam dan yang kedua, Penyebab yang dikarena oleh manusia itu atau penduduk setempat itu semdiri atau yang sering kita sebuut sebagai kejadian alam.
Pertama, kondisi dan peristiwa alam, yang meliputi: intensitas curah hujan yang terjadi pada bulan-bulan tertentu, hingga mencapai lebih dari 100 mm dalam 10 menit, topografi wilayah yang merupakan dataran rendah dengan lereng relatif landai, serta bentang cekungan sebagai kawasan tandon air, secara geologi tanah-tanah tertentu termasuk golongan tanah yang kedap air sehingga air mengalami kesulitan untuk berinfiltrasi; penyempitan alur sungai dan pendangkalan sungai akibat pengendapan material-material yang dibawa dari hulu ikut memberi andil penyebab banjir, pada saat terjadinya pasang naik air laut terjadi hujan dan air sungai yang menuju laut terbendung oleh pasang naik akibatnya air melimpah kedaratan.


Kedua sebagai akibat dari aktivitas manusia, yang meliputi ; perubahan penggunaan tanah dari yang semula merupakan situ, rawa, sawah, kebun, tanah kosong, dialih fungsikan menjadi penggunaan tanah menjadi permukiman, atau bangunan sarana-sarana lainnya;
     penebangan liar pada hutan di wilayah hulu sebagai daerah tangkapan air (catchment area) sehingga bukan saja berakibat terhadap terjadinya banjir akan tetapi juga terhadap kekeringan pada musim kemarau, penyempitan bantaran sungai, sebagai akibat dari okupasi penduduk, penduduk berprilaku yang kurang memahami pentingnya pernan fungsi sungai,serta saluran drainase, dan pembuangan limbah (sampah), kurangnya teknik penyerasian bentuk-bentuk pembanghunan saluran drainse yang erat kaitannya dengan karakteristik fisik wilayah perkotaan. Pendapat tentang fenomena banjir di wilayah perkotaan, ditinjau dari sistem DAS yang dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik dan karakteristik curah hujannya; dan secara garis besar disebabkan oleh pembangunan pemukiman di dataran banjir; perubahan penggunaan tanah; curah hujan yang tinggi, dan saluran badan sungai mengecil, serta pendangkalan yang terjadi pada badan-badan sungai. Banjir merupakan peristiwa terjadinya genangan di dataran banjir akibat luapan air sungai yang disebabkan debit aliran melebihi kapasitasnya. Selain akibat luapan air sungai, banjir dapat terjadi akibat hujan yang lebih karena kondisi setempat tidak lagi mampu mengalirkannya.

     Inilah akibat kita tidak buang sampah pada tempatnya, timbunan sampah ini menyebabkan kali atau saluran air lainnya mampet. tidak bisa mengalir dengan semestinya.


   
II C.Dampak Banjir pada daerah Pulogadung dan sekitar

Banjir di daerah ini cukup meresahkan bagi masyarakat sekitar.
Banjir dapat mengakibatkan kerugian yang bersifat materi dan non materi.
Ancaman wabah penyakit pasca banjir menimbulkan    bakteri,   virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsur-unsur kimia  berbahaya.
·        Penyakit diare masa pertumbuhan antara 1 - 7 hari.
·        Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk / serangga, seperti  Demam     Berdarah, Malaria, dan lain-lain.
·        Unsur-unsur kimia seperti   pestisida,  pupuk    kimia   dan   unsur-unsur dengan    bahan    dasar  minyak.


Dan jika terjadi banjir, hampir seluruh bagian jalan terendam oleh genangan air banjir. Sehingga kendaraan tidak dapat beroprasi dengan maksimal. Bisa dibayangakan, jika tidak ada angkutan umum yang beroprasi, yang harusnya anak penerus bangsa pergi menuntut ilmu setinggih langit, karena banjir mereka harus berdiam di rumah atau tempat – tempat penampungan banjir yang telah di sediakan oleh pemerintah. Mereka tidak sekolah. 
Belum lagi, untuk orang tua – orang tua yang bekerja. Hal ini juga berpengaruh bagi masyarakat yang kesehariaannya harus dating pagi ke kantor atau ketemppat kerjanya masing – masing. Tidak ada kendaraan karena jalan yang harusnya di lewati kini penuh dengan genangan air banjir. Membuat macet jalananan karena kendaraan yang melalui jalan tersebut harus berjalan perlahan – lahan, dan mogok karena tidak bisa dijalankan kembali.

Jakarta menjadi macet dan tambah macet...


Menerjang banjir

II D. Pencegahan banjir di daerah Pulogadung dan sekitar yang dilakukan oleh Masyarakat dan Pemerintah
Bencana banjir selalu menimbulkan kerugian yang besar bagi manusia, baik kerugian materi bahkan jatuhnya korban jiwa; serta menimbukan dampak terhadap perubahan ekosistem, baik sementara maupun premanen. Upaya untuk mengatasi banjir seperti di Jakarta, sejak tahun 1800-an, telah dilakukan oleh kolonial Belanda. Dibangunnya pencegah atau pengendali banjir (Flood Control), dan atau membangun kanal-kanal telah dilakukan.
     Upaya lainnya juga telah diprogramkan dengan merehabitasi tanah-tanah kritis di hulu-hulu DAS yang memiliki potensi air limpasan yang cukup besar bagi wilayah di bawahnya. Fenomena banjir pada akhir-akhir ini juga telah dilakukan, yaitu melalui penanganan secara komperhensif dengan tujuan untuk mengurangi beban kerugian yang diderita oleh
     masyarakat, dan atau menekan atau mengurangi besarnya kerugian (flood damage mitigation). Penanganan bencana banjir pada sungai-sungai besar seperti di S. Mississippi di Amerika serikat, pada awalnya juga dilakukan dengan membuat chek dam; namun demikian para pakar masalah banjir berpendapat bahwa pendekatan tersebut cenderung “melawan alam ‘bukan satu-satunya pemecahan untuk mengatasi masalah banjir. Pendekatan terkini dilakukan secara konperhensif dengan menyadarkan masyarakat untuk ikut memeliharan agar kemampuan daya tampung badan sungai tetap mampu mengendalikan jumlah volume air yang mengalirnya.
Penanggulangan bencana banjir di Indonesia juga telah diantisipasi berdasarkan Kepres No. 43 Tahun 1990. Dalam kepres tersebut, sistem penanggulangan yang dilakukan berdasarkan manajemen modern yang mencakup kegiatan pencegahan, penjinakan, penyelamatan, rehabilitasi dan rekonstruksi. Pada prisipnya dirinci menjadi tiga tahapan yaitu:
   sebelum terjadi bencana meliputi kegiatan pencegahan (Prevention), penjinakan (Mitigation), kesiap-siagaan (Preparedness), selama bencana meliputi tahap darurat (Response), konsolidasi (Consolidation), dan rehabilitasi (Rehabilitation), sesudah bencana, meliputi rekonstruksi (Reconstruksi), dan pembangunan (Development). Tindakan mitigasi dapat dipandang sebagai suatu upaya struktur dengan membangun infrastruktur pengendali banjir seperti telah disebutkan diatas. Sedangkan tindakan preventif merupakan tindakan bersifat non struktur yang lebih menekankan pada pengelolaan lingkungan DAS sebagai bagian integral dari perencanaan penanggulangan bencana banjir Perogram mencegah banjir dari Pemda DKI Jakarta,  Proyek Kanal Timur.

   
     Namun dalam pengaturan tersebut nampaknya modal dasar keikutsertaan masyarakat sama sekali tidak disinggung. Padahal secara fakta bahwa manusialah sebagai faktor penyebab utamanya. yaitu buanglah sampah pada tempatnya!



 
Tanamkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sejak dini 




Bab III
Penutup

Mencermati pengalaman menghadapi fenomena bencana alam banjir tahun 2002 hingga sekarang, tampaknya kesiap-siagaan semua pihak hendaknya lebih ditingkatkan. Hal tersebut mengingat bahwa prediksi datangnya musibah banjir sering tidak dapat diduga secara pasti. Semua pihak harrus dapat saling dukung dan menjaga lingkungan masing – masing. Sehingga kita dapat hidup lebih tenang dan nyaman.

Saran
1.      Hendaklah kita hidup denggan pegangan bahwa : Kebersihan adalah sebagian dari Iman.
2.      Buanglah sampah pada tempatnya.
3.      Sisahkanlah bagian dari lokasi rumah kita untuk tanah resapan air hujan.
4.      Lakukan kerja bakti menguras saluran limbah rumah sesering anda bisa.
5.      Bangunlah bangunan sesuai dengan hokum tata ruang kota yang berlaku atau yang sudah di tetapkan.




thank you^^

0 Comments:

Post a Comment



Template by:
Free Blog Templates